Ringkasan Berikut adalah soal mata pelajaran PJOK kelas XII SMA materi Kebugaran Jasmani Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan lengkap dengan kunci jawaban.Soal EssaySalah satu latihan peningkatan daya tahan jantung - paru - peredaran darah (kardiovaskuler) adalah interval training, coba uraikan apa yang dimaksud dengan latihan tersebut.Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja, jelaskan latihan 2. Pilih beban ringan terlebih dulu Sebagai pemula, mulailah dengan beban ringan yang mampu Anda angkat 8-12 repetisi dengan teknik yang benar. Selanjutnya Anda bisa melakukan dua set dengan 8-12 repetisi secara perlahan-lahan. 3. Susun program latihan Ada dua tujuan latihan angkat berat, yakni untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Untuk kesehatan, latihan hanya perlu Anda lakukan dalam satu set dengan 8-12 repetisi hingga tubuh kelelahan. Kondisi otot lelah menandakan beban sudah cukup berat bagi tubuh Anda. Sementara untuk kebugaran, latihan Anda lakukan dua set dengan 8-12 repetisi hingga tubuh kelelahan. Anda bisa beristirahat selama 30-90 detik sebelum melakukan set kedua. Pastikan juga Anda mengambil 4-5 detik untuk menyelesaikan satu pengulangan melalui rangkaian gerakan lengkap secara lambat dan terkendali. 4. Batasi durasi latihan Sebaiknya Anda membatasi durasi latihan selama 45 menit, termasuk saat melakukan latihan angkat beban dan beristirahat. Sesi latihan yang lebih lama mungkin tidak akan memberikan hasil yang signifikan, malah bisa meningkatkan risiko burnout dan kelelahan otot. 5. Peregangan Setelah berolahraga, jangan lupa melakukan pendinginan melalui beberapa teknik peregangan yang bertujuan untuk meningkatkan kelenturan tubuh, meredakan ketegangan otot, dan mengurangi risiko cedera. 6. Atur rutinitas Lakukan latihan angkat beban setidaknya dua kali per minggu untuk mendapatkan manfaat kekuatan dan kebugaran yang signifikan. Sisakan satu atau dua hari istirahat antarlatihan, hal ini memberikan waktu bagi otot untuk pulih sebelum latihan berikutnya. Setelah menguasai latihan angkat beban untuk pemula, kemajuan Anda tergantung dari tujuan yang hendak dicapai. Mungkin Anda memiliki masalah ketidakseimbangan otot, sehingga melakukan latihan ini untuk memperbaikinya dan menopang titik-titik lemah Anda. Jangan lupa untuk menambahkan beban sekitar 5 hingga 10 persen jika Anda sudah mulai terbiasa dengan latihan untuk pemula. Konsultasikan pada instruktur mengenai perubahan porsi latihan selama 6-8 minggu ke depan, maka Anda seharusnya akan mengalami kemajuan. Kesalahan umum saat latihan angkat beban Jika Anda melakukan kesalah saat latihan, hal ini bisa meningkatkan risiko cedera dan membuat manfaatnya jadi kurang efektif. Nah, beberapa kesalahan umum yang pemula lakukan saat berlatih angkat beban seperti di bawah ini. Penggunaan beban berlebihan dan terlalu dini. Hal ini akan membuat Anda menopang sesuatu yang lebih besar dari kapasitas kekuatan tubuh. Jika menahan beban yang lebih berat dari kemampuan, maka kondisi ini bisa meningkatkan potensi cedera dan mengurangi efektivitas kelompok otot yang Anda targetkan. Penggunaan beban yang terlalu ringan. Dalam artian menggunakan beban jauh di bawah kemampuan tubuh Anda, sehingga hal ini tidak akan memberikan pengaruh pada otot Anda. Sebaiknya lakukanlah dengan beban yang sesuai. Jika bisa bertahan untuk melakukan 30 repetisi dengan beban pertama, maka Anda dapat meningkatkan beban ini sebanyak 5 persen dari sebelumnya. Gerakan pengulangan yang terlalu cepat. Sulit bagi Anda mendapat manfaat latihan angkat beban apabila melakukannya terlalu cepat. Sebaiknya angkatlah beban dengan lambat dan terkendali. Hal ini juga berguna untuk mengurangi risiko trauma pada jaringan otot dan sendi Anda. Durasi istirahat yang kurang atau terlalu lama. Kedua kondisi ini dapat menjadi pembunuh latihan Anda. Waktu yang baik untuk beristirahat adalah antara 30-90 detik antarset dan 1-2 menit antarlatihan. Beberapa etiket latihan angkat beban di gym Latihan angkat beban bagi pemula umumnya menggunakan alat fitness di gym. Dalam penggunaannya, ada beberapa aturan yang harus Anda lakukan ketika menjalani latihan angkat berat seperti berikut ini. Selalu bawa dua buah handuk saat berlatih. Handuk pertama untuk mengelap alat, bangku, dan peralatan latihan sebelum Anda gunakan. Sementara handuk lainnya untuk menyeka keringat Anda. Pastikan untuk mengatur ulang semua berat pada alat dan mengganti semua dumbbell atau barbel yang Anda gunakan. Jangan beristirahat terlalu lama pada alat, karena orang lain mungkin menunggu giliran setelah Anda. Tinggalkan ponsel Anda di loker atau mobil. Kalaupun tidak, atur ponsel dalam mode diam agar tidak mengganggu aktivitas pengunjung gym lainnya. Angkat beban merupakan jenis latihan yang memiliki risiko cedera tinggi, sehingga pemula perlu pendampingan instruktur jika baru pertama kali mencoba. Konsultasikan dengan dokter Anda apabila memiliki gangguan kesehatan, seperti nyeri punggung atau gangguan otot dan sendi lainnya sebelum melakukan latihan ini. Prosespembentukan otot ini dibantu dengan pencernaan protein dari makanan yang akan digunakan untuk membuat otot baru. Baca juga: Latihan Otot yang Efektif Singkirkan Lemak Perut. 4. Pembentukan asam laktat. Latihan angkat beban atau jenis olahraga berat lainnya akan merangsang tubuh memproduksi asam laktat sebagai limbah metabolisme tubuh. tujuan latihan angkat beban Bentuk latihan beban adalah salah satu jenis olahraga di Indonesia yang tidak semua orang bisa melakukannya. Diperlukan otot dan tenaga yang kuat serta latian rutin untuk dapat melakukannya. Tujuan seseorang melakukan latian beban sangat beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan prinsip latian yang kuat sebagai bentuk semangat diri agar saat melakukan kegiatan angkat beban tersebut tidak terkena cedera. Berikut ini akan dibahas mengenai prinsip latian beban beserta tujuannya. Latihan beban merupakan salah satu latihan kekuatan untuk membangun kekuatan fisik dan menambah masa kerangka otot. Tidak semua orang mampu untuk melakukan latihan beban. Harus orang yang benar-benar memiliki kekuatan otot yang besar. Penggunaan alat yang berat berupa barbell ataupun jenis alat lainnya yang tentunya memiliki beban yang tidak ringan membuat jenis latihan ini sukar untuk dilakukan. Banyak cabang dalam arti olahraga yang menjadikan latihan beban sebagai latihan utama, seperti olahraga binaraga, angkat besi, lempar cakram, angkat berat, lempar lembing, dan lain sebagainya. jenis latian ini dimaksudkan untuk memperkuat otot sebelum melakukan jenis olahraga yang berat. Olahraga angkat beban termasuk dalam macam olahraga modern karena membutuhkan alat yang tidak murah. Cabang olahraga lainnya yang memanfaatkan latihan beban sebagai upaya untuk memperkuat dan memperbesar mata otot, antara lain gulat, atletik, mendayung, bisbol, dan lain sebagainya. untuk melakukan latihan beban diperlukan prionsip-prinsip dan teknik yang matang. Prinsip Latian Beban Dalam melakukan latihan beban, diperlukan prinsip yang kuat agar memiliki semangat dan tekad yang tinggi. Prinsip pada latihan beban antara lain Overload beban lebih Overload atau beban lebih merupakan prinsip latian beban yang menekankan pada pembebanan yang lebih berat dibandingkan dengan kemampuan rata-rata dan kemamapuan diri sebelumnya. Prinsip overload ini mendorong seseorang untuk melakuakn latian beban dengan berat beban yang semakin berat. Meskipun ditekankan pada penekanan beban yang semakin berat setiap latihan, namun hal ini harus dilakukan secara bertahap. Tidak dibenarkan jika beban yang dibebankan terjadi ketimpangan, misalnya dari beban yang agak berat kemudian langsung ditambah lagi dnegan latian beban yang sangat berat. Perlu adanya tingkatan. Prinsip Kekhusukan Prinsip kekhususan dalam melakukan latihan beban memiliki makna bahwa latian beban tergantung pada jenis olahraga yang akan dilakukan. Atau dengan kata lain, latian beban lebih dispesifikasikan sesuai dengan cabang olahraga. Spesifikasi ini biasanya dilakukan dengan pengelompokan jenis otot yang dilatih, sistem energy utama yang digunakan, pola gerak yang dilakukan. Setiap olahraga memiliki tumpuan utama masing-masing terhadap salah satu otot pada bagian tubuh. Oleh karenanya, prinsip kekhususan ini sangat perlu diperhatikan agar latihan yang dilakuan dapat dijalankan dengan maksimal sesuia dengan kebutuhan masing-masing jenis olahraga. Prinsip Variasi Latihan Melakukan latihan beban dengan intensitas dan jenis gerakan yang itu-itu saja tentunya kan membuat bosan jenuh. Hal tersebut dapat mengurangi semangat untuk melakukan latian beban. Oleh karena itu, diperlukan suatu variasi latihan untuk menghindari kejenuhan saat latihan. Prinsip variasi latihan ini memerlukan krativitas ide dari pelatih ataupun instruktur. Kegiatan lain diluar latihan pokok harus menjadi pertimbangan untuk menjadi salah satu variasi latihan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari tujuan dilakukannya latihan beban. Jadi kegiatan diluar latihan pokok tetap mengedepankan tujuan utama latihan beban. Prinsip Individu Prinsip individu artinya jenis latihan beban disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Meskipun dalam jenis olahraga yang sama, belum tentu kemampuannya sama. Latihan beban dengan mempertimbangkan prinsip individu ini memperhatikan ciri khas setiap orang baik secara mental maupun secara fisik dalam melakuakn suatu kegiatan olahraga. Oleh karenanya, diperlukan pengenalan diri yang lebih baik untuk dapat mengetahui jenis kemampuan dan ciri khas yang dimiliki. Setiap orang tidak dapat disamaratakan, sehingga kegiatan latihan dapat berjalan dengan maksimal. Reversibility kembali asal Melakukan latian beban sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dengan tujuan agar kemampuan semakin meningkat. Sesuai dengan prinsip reservibility, bahwa ketika latian tidak dilakukan secara rutin, maka kemampuan tidak akan berkembang atau bahkan menurun. Pemberhentian latian atau tidak melakuakn latian dalam jangka waktu yang cukup lama menimbulkan kemampuan dan kekuatan otot berkurang. Oleh karenanya, perlu adanya latihan yang intensif dan teratur agar potensi dalam diri dapat terus berkembang. Prinsip Kesiapan Kesiapan dalam konteks ini dapat dilihat dari kesiapan mental maupun kesiapan fisik dalam merespon latian beban. Kesiapan fisik dan mental untuk melakukan angkat beban akan berpengaruh terhadap jalannya latian serta hasil ari latihan beban yang dilakukan. Kesiapan ini harus dibarengi dengan tekad dan niat. Kesiapan fisik ini dapat dilihat baik dari usia maupun tingkat kemampuan dan kematanagn seseorang untuk melakukan latian beban, karena jenis latian ini memerlukan tenaga yang kuat. Prinsip Penigkatan Prinsip peningkatan harus dimiliki dalam setiap kegiatan latian beban maupun kegiatan olahraga lainnya. Prinsip peningkatan yang dimaksud adalah adanya peningkatan ketrampilan dan kemampuan dari proses latian. Latian dilakuakn dengan orientasi pada peningkatan kemampuan secara bertahap. Peningkatan kemampuan ini dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas latihan. Penigkatan dalam latian beban dilakuakn secara bertahap dari tingkat pemula hingga ke tingkat yang lebih tinggi. Peningkatan proses latian beban dipengaruhi juga oleh adanya prinsip kesiapan dalam diri seseorang. Prinsip Multilateral Prinsip multilateral memiliki pengertian bahwa semua kegiatan latihan, khususnya latian beban tidak hanya memanfaatkan satu bagian tubuh. Sebagai dasar yang kuat untuk memulai latihan adalah dengan adanya keserasian semua organ dan sistem tubuh dibarengi dengan proses fisiologis dan psikologisnya. Latian dilakukan secara merata dengan tidak membebankan atau tidak memfokuskan latian pada satu jenis latian sehingga semua otot-otot tubuh dapat bekerja dengan maksimal tidak hanya sau saja. Prinsip Pemanasan dan Pendinginan Melakuakn latian beban harus didahului dengan pemanasan ringan untuk melatih otot agar tidak terjadi cidera. Aktivitas pemanasan yang mungkin bisa dilakukan sebelum melakuakn latian beban, antara lain latian peregangan, senam ringan, dan lain sebagainya. Tujuan dilakukannya pemanasan adalah untuk peningkatan terperatur tubuh, peningkatan pernafasan dan denyut jantung, serta menjaga ketegangan dari otot, urat, maupun ligament. Prinsip Latihan Jangka Panjang Melakukan latian beban tidak bisa dilakukan secara singkat. Harus melalui tahapan-tahaan untuk memperoleh haisl yang maksimal. Oleh karenanya diperluakn latian jangka panjang untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Latian angkat beban ini dapat menjadikan sebuah terobosan untuk menjadikan kegiatan budaya hidup sehat karena dapat membakar kalori yang ada ditubuh. Prinsip Progresif Latian yang bersifta progresif memiliki maksud bahwa dalam pelaksanaannya, latian dilakuakn secara bertahap dari yang mudah hingga yang susah, dari sederhana ke kompleks, dari umum ke khusus. Latian secara progresif ini dilakukan dengan harapan agar latihan dapat dilakuakn secara sistematis demi mendpaatkan hasil yang maksimal. Tujuan Latian Beban Latihan beban dilakukan dengan beberapa tujuan, antara lain Memperkuat otot Latian beban dimaksudkan untuk memperkuat oto-otot pada tubuh sehingga tubuh akan lebih mudah untuk menopang beban yang berat. Melakukan latihan beban tidak dapat dilakuakn oleh semua orang, sehingga seseorang yang memiliki potensi untuk melakuakn jenis latian ini, pastilah orang yang memiliki kekuatan besar. Membentuk otot Selain untuk memperkuat, beberapa orang melakukan latihan beban sebagai upaya untuk membentuk otot tubuh yang indah, khususnya kaum laki-laki. Orang yang aktif melakuakn latian beban umumnya memiliki otot yang besar. Menjaga kebugaran tubuh Sama seperti jenis olahraga lainnya, melakukan latian beban juga dilakuakn dengan tujuan untuk menjaga kebugaran jasmani agar tetap fit dan terjaga semangatnya. Tubuh yang sehat dan bugar akan memudahkan kita dalam melakuakn sesuatu. Hobi Beberapa orang melakukan latian beban karena kesenangan dalam dirinya terhadap jenis olahraga ini. Kesenangan berolahraga angkat beban ini bisa juga dibarengi dengan potensi dan kemampuan tubuh yang memungkinkan untuk melakaukan latian beban. Dari penjelasan yang telah disampaikan, sejatinya untuk membentuk otot yang ideal dan berbetuk tidak didapat dengan cara yang instan. Diperlukan latian yang rutin dan teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu semangat dan tekad yang tinggi untuk melakukan hal-hal berat diluar kemampuan kita sebelumnya. Sehingga banyak sekali manfaat yang diperoleh dari melakukan latian beban, seperti membakar lemak, meningkatkan kekuatan otot, membentuk otot, dan lain sebagainya. oleh karenanya, jenis olahraga ini banyak diminati oleh kaum laki-laki. Selain karena keinginan untuk membentuk otot yang kekar, potensi dan tenaga yang dimiliki oleh laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Namun ada juga perempuan-perempuan perkasa yang melakukan jenis latian beban ini. Seseorang yang gemar melakukan jenis latian beban aklan terlihat dari postur tubuh yang kekar dan berotot. Biasanya laki-laki mendambakan tubuh yang kekar atau tubuh atletis yang dapat diwujudkan salah satunya dengan melakukan latihan beban. Itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan prinsip yang ada dalam latihan beban dan tujuan melakukannya. Semoga bisa memberi edukasi serta referensi bagi kalian yang pada saat ini sedang membutuhkan. Salah seorang yang menyukai olaharaga dan menulis terkait dengan bidang olahraga. Semoga tulisan saya di ini membantu kalian semuanya ya. Jumlahbobot beban setiap item latihan; Jumlah pengulangan pada setiap sesi latihan; Jumlah set per sesi; Jumlah pembebanan per sesi; Jumlah sirkuit per sesi; Jumlah waktu lamanya pembebanan; 2. Intensitas. Intesitas adalah latihan lebih mengarah kepada berat atau ringanya kegiatan fisik yang dilakukan atlet dalam setiap sesi latihan, umumnya berhubungan dengan satuan waktu dan kecepatan.
Fisiologi Pembebanan Latihan otot untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya perlu menggunakan beban yang berupa berat badan sendiri atau beban yang berasal dari luar beban eksternal. Pemberian beban harus fisiologi yaitu yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap atlet yang akan menjalani pelatihan sesuai dengan tujuan pelatihan dan juga harus sesuai dengan cabang olahraganya. Oleh karena itu perlu dipahami fisiologi pembebanan agar pemberian beban dapat menjadi se-fisiologis mungkin dan selalu sesuai dengan keadaan baru yang merupakan hasil pelatihan. Dengan demikian peningkatan beban latihan selalu berdasarkan fakta objektif jadi tidak berdasarkan kira-kira saja. Hubungan Antara Berat Beban dan Kemampuan Mengangkat UlangMasalah ini perlu diketahui dengan baik oleh karena dengan memahami fisiologi pembebanan kemungkinan terjadinya cedera pada latihan dengan beban menjadi sangat minim. Prinsip dasar penerapannya pada pelatihan otot adalah Repetisi Maksimal RM. Dengan memahami fisiologi pembebanan maka menentukan beban luar pada pelatihan otot dapat dilakukan secara tepat tanpa perlu dengan mencoba-coba. Hubungan antara berat beban dan kemampuan mengangkat ulang hakekatnya adalah pemahaman mengenai hubungan antara kemampuan anaerobik dengan kemampuan aerobik dan/atau pemahaman mengenai hubungan antara intensitas dengan durasi, pada penampilannya yang maksimal. Hubungan itu adalah sebagai berikutMakin berat bebannya, makin sedikit angkatan ulang yang dapat dilakukan sehingga pada beban super maksimal tak satu kali pun beban itu dapat ringan bebannya, makin banyak angkatan ulang yang dapat dilakukannya, sehingga pada beban nol secara teoritis angkatan ulang dapat dilakukan tak terhingga. Dari uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa Untuk memperoleh peningkatan kekuatan dan daya tahan statis maka beban luar untuk latihan harus "cukup berat" sehingga pengulangan kontraksi otot menjadi sedikit sedikit mungkin. Untuk memperoleh peningkatan daya tahan dinamis maka beban luar untuk latihan harus "cukup ringan" sehingga pengulangan kontraksi otot menjadi sebanyak mungkin. Pernyataan tersebut di atas adalah pernyataan yang bersifat kualitatif. Pernyataan tersebut harus diubah menjadi pernyataan kuantitatif agar dapat diterapkan pada pelatihan otot. Oleh karena itu perlu ada cara bagaimana menentukan beban yang cukup ringan atau cukup berat itu. Untuk menjelaskan hal itu perlu ditinjau lagi masalah latihan otot tetapi dari sisi lain. Latihan otot diperlukan untuk dapat mengembangkan mutu tinggi sesuatu cabang olahraga atau karya jasmaniah lainnya. Besar peran otot tergantung pada macam cabang olahraganya. Karena itu peran otot dan dengan sendirinya juga latihannya tergantung pula pada otot itu sendiri secara keseluruhan mempunyai 2 kutub, kutub yang satu yaitu latihan otot untuk memperoleh peningkatan kekuatan dan daya tahan statis kemampuan anaerobik, kutub yang lainnya yaitu latihan otot untuk memperoleh peningkatan daya tahan dinamis kemampuan aerobik. Dalam hubungan dengan beban luar untuk latihan, maka kutub yang pertama berhubungan dengan beban luar yang berat, sedangkan kutub yang lain berhubungan dengan beban luar yang ringan antara kedua kutub itu terdapat gabungan antara kebutuhan akan kekuatan + daya tahan statis dengan kebutuhan akan daya tahan dinamis pada kadar yang berbeda-beda. Secara grafik hubungan itu adalah sebagai berikutGrafik Menunjukkan 3 halHubungan berat beban dengan kemampuan mengangkat kemampuan aerobik dengan kemampuan intensitas dengan durasi Dalam kaitan dengan bahasan tersebut diatas maka beban luar untuk latihan otot dibagi dalam tiga daerah beban yaituBeban dalam daerah 1/3 atas maksimal adalah untuk latihan kekuatan daya tahan statis,Beban dalam daerah 1/3 bawah minimal adalah untuk latihan daya tahan dinamis,Beban dalam daerah 1/3 tengah adalah untuk latihan gabungan antara kedua hal tersebut di atas Tentu saja lebih dahulu harus diukur kekuatan maksimal dari otot-otot yang akan dilatih sebelum dapat membaginya dalam 3 daerah beban termaksud di atas. Dalam pengertian repetisi maksimal RM, kekuatan maksimal adalah 1 satu RM yaitu beban yang hanya dapat diangkat dan dengan 1 kali pengulangan. Dengan adanya penerapan beban secara demikian, maka pemberian beban luar untuk latihan otot dapat ditentukan secara objektif, tidak berdasarkan kira-kira. Secara periodik kekuatan maksimal 1 RM otot-otot yang dilatih harus diukur kembali agar beban latihan selalu dapat disesuaikan lagi dengan kondisi kekuatan yang baru. Sebagai contoh misalnya hendak melatih otot-otot lengan setelah diukur kekuatan maksimal sekelompok otot-otot yang diperlukan untuk gerakan tertentu sesuatu cabang olahraga, maka misalnya untukgulat, maka pelatihan tentu harus mempergunakan beban pada daerah 1/3 atas maksimal karena kebutuhan akan kekuatan dan daya tahan statis sangat Smash, maka pelatihan tentu harus menggunakan beban pada daerah 1/3 bawah minimal karena kebutuhan akan daya tahan dinamis yang lebih dominan, yaitu untuk dapat melakukan smash secara maka latihan tentu harus mempergunakan beban 1/3 tengah karena kebutuhan akan daya tahan dinamis maupun kekuatan dan daya tahan statisnya kurang-lebih seimbang. Petinju harus mampu meninju dengan keras faktor kekuatan/anaerobik dan berulang-ulang faktor daya tahan dinamis/aerobik. Sebagai alternatif dari penggunaan beban di 1/3 tengah ialah pelatihan dengan mempergunakan beban 1/3 atas dan 1/3 bawah secara proporsional. Dengan lebih dahulu menentukan kekuatan maksimal dari sekelompok otot-otot serta macam perannya dalam cabang olahraga yang bersangkutan, maka pembebanan luar untuk pelatihan otot dapat ditentukan secara lebih tepat berdasarkan atas adanya pembagian dalam 3 daerah beban dengan cara itu pembebanan luar pelatihan otot selalu dapat disesuaikan lagi dengan meningkatnya kemampuan fungsional otot yang telah diperoleh. Dengan cara demikian maka penambahan beban latihan selalu dapat ditetapkan secara akurat dan Daya Dalam Otot Olahdaya OtotPembentukan daya energi dalam otot selalu dimulai dengan olahdaya anaerobik untuk terjadinya gerak kontraksi dan diikuti dengan olahdaya aerobik pada waktu olahdaya anaerobik diwujudkan dalam;Besar ketegangan pada ketegangan itu dipertahankan. Sedangkan besar olahdaya aerobik yang mengikuti tergantung pada;Besar olahdaya anaerobik yang menciptakan keadaan aerobik dalam otot. Pada keadaan istirahat olahdaya anaerobik dan olahdaya aerobik adalah dalam keadaan seimbang dan berada pada tingkat yang rendah keadaan istirahat.Pada kontraksi isometrik dengan ketegangan yang besar dan dipertahankan dalam waktu yang lama selama mungkin terjadi olahdaya anaerobik yang besar yang tidak dapat diimbangi oleh olahdaya aerobik, oleh karena dengan adanya kontraksi isometrik pembuluh darah di dalam otot terjepit sehingga aliran darah terhambat dan dengan demikian pasokan O2 tidak dapat mencapai sel-sel otot yang sedang aktif secara adekuat. Oleh karena itu olahdaya aerobik hanya berlangsung singkat yaitu selama masih ada sisa-sisa O2 yang masih berada dalam jaringan otot yang bersangkutan. Olahdaya aerobik yang normal baru akan terjadi nanti bila otot-otot telah relaksasi dan diperlukan waktu yang relatif panjang untuk terjadinya kembali keadaan seimbang antara olahdaya anaerobik dan olah daya kontraksi isotonik dengan ketegangan yang rendah dalam waktu yang singkat maka olahdaya anaerobik yang terjadi adalah kecil sehingga keadaan aerobik dalam otot selalu dapat mengimbangi olahdaya anaerobik yang terjadi sebelumnya. Akan tetapi bila kontraksi isotonik itu diulang dengan frekuensi yang makin lama makin cepat maka akhirnya akan terjadi keadaan komulatif, sehingga jumlah olahdaya anaerobik yang semakin besar tidak dapat diimbangi oleh keadaan aerobik yang terdapat atau berhasil diciptakan dalam otot. Dengan demikian akan terjadi olehdaya relatif anaerobik, akan tetapi keadaannya masih tetap lebih aerobik dibandingkan terhadap konsentrasi isometrik dengan ketegangan tinggi yang dipertahankan selama mungkin. Keadaan aerobik terjadi akibat menjadi aktifnya mekanisme pompa otot pompa Vena yang sering juga disebut sebagai "jantung perifer". Fakta Yang Berhubungan Dengan Latihan BebanUntuk menambah kekuatannya, orang awam pun tidak akan menggunakan beban yang ringan, secara naluriah mereka akan memilih beban yang berat, secara tidak sadar mereka telah menerapkan prinsip memanfaatkan komponen kontraksi isometrik yang lebih panjang dan pemakaian beban didaerah 1/3 atas maksimal.Laboratorium Muller di Jerman, melaporkan bahwa hasil terbaik untuk meningkatkan kekuatan otot diperoleh melalui ; kontraksi isometrik, sehari hanya sekali, menggunakan kekuatan 2/3 maksimal, dipertahankan selama 6 angkatan berat satu angkatan hanya memerlukan waktu beberapa detik saja; Press 4,12 detik, Snatch 3,48 detik, dan Clean & Jerk 3,30 latihannya dapat berkisar antara 1-2 jam, kalau dalam waktu itu atlet yang bersangkutan melakukan 20 kali angkatan maka waktu yang sesungguhnya untuk mengangkat hanyalah berkisar antara satu sampai satu setengah menit saja dari jadwal latihan yang 1-2 jam tersebut di atas.
Iamencoba menjajal beragam tantangan latihan beban tubuh (bodyweight exercise challenge), mulai dari Bring Up Sally push up challenge, hingga melakukan 100 kali pull up setiap harinya selama seminggu. Untuk target terbarunya, Shaw menaikkan sedikit standar hariannya dengan melakukan 200 repetisi push up setiap hari selama sebulan penuh.

- Gerak angkat tubuh dan angkat beban merupakan jenis latihan fisik untuk meningkatkan massa otot. Gerak angkat tubuh atau pull-up termasuk dalam gerakan senam melakukan gerakan gantung angkat tubuh adalah untuk mengukur kekuatan serta melatih daya tahan otot lengan dan bahu. Lantas alat apakah yang digunakan untuk latihan angkat tubuh? Alat yang digunakan untuk latihan angkat tubuh adalah sebuah tongkat besi horizontal yang diletakkan di antara dua papan yang menjulang vertikal. Selain angkat tubuh, jenis latihan fisik lainnya yang bermanfaat untuk menaikkan massa otot dan meningkatkan kekuatan adalah angkat beban. Bentuk latihan yang menggunakan beban sebagai ciri khas latihan kekuatan. Baca juga Apa Itu Angkatan Snatch dan Clean and Jerk pada Angkat Besi? Macam-macam alat latihan angkat beban Personal trainer Gold's Gym Grand City Surabaya, Fanda Prawira, mengatakan bahwa olahraga angkat beban memang dimanfaatkan untuk menambah massa otot. "Latihannya bisa menggunakan berbagai macam alat dengan cara pakai yang berbeda. Selain itu juga harus tahu bagian tubuh mana yang ingin ditambah massa ototnya, misalnya paha, lengan, atau lain sebagainya," tutur Fanda, dikutip dari Beberapa jenis alat yang bisa digunakan untuk latihan angkat beban adalah barbel, dumbel, dan kettlebell. Ketiga alat ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Barbel Barbel adalah bar atau tongkat besi yang pada kedua ujungnya terdapat piringan beban atau plate yang berguna sebagai pemberat. Latihan angkat beban menggunakan barbel sebaiknya diawasi oleh ahli atau pelatih. Hal ini untuk menghindari risiko cedera, khususnya bagi pemula. Baca juga Manfaat Senam Anti-stroke untuk Lansia Dumbel Dumbel memiliki bentuk lebih kecil dan pendek dari barbel. Dumbel hanya bisa digunakan untuk latihan satu lengan. Dumbel bisa digunakan untuk melatih otot bahu. Kettlebell Selain dumbel dan barbel, alat yang bisa digunakan untuk latihan angkat beban adalah kettlebell. Kettlebell berbentuk seperti peluru meriam yang dilengkapi pegangan. Baca juga Manfaat Roll Depan dan Belakang Masing-masing alat yakni barbel, dumbel, dan kettlebell memiliki ukuran dan berat yang berbeda-beda. Idealnya, menurut Fanda Prawira, latihan angkat beban untuk menambah massa otot dilakukan tiga hingga empat kali dalam seminggu. "Diberi jeda hari untuk otot beristirahat. Tapi kalau hanya sekadar melatih otot bisa setiap hari. Hanya saja kalau menambah massa, harus diberi jeda karena otot juga membutuhkan recovery," pungkas Fanda. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

10RM, (Rismana, 2013). Selama latihan beban metode De Lorme proedur yang dilakukan adalah: a. 10 kali pengulangan dengan beban ½ dari 10 RM. b. 10 kali pengulangan dengan beban ¾ dari 10 RM. c. 10 kali pengulangan dengan beban 10 RM penuh. Setiap set dari latihan tersebut diselingi oleh istirahat singkat selama dua menit.
MedM. P.d dan Dr. Johansyah Lubis. M.Pd Adapun isi dari makalah ini meliputi pengertian, klasifikasi dan kegunaan dari siklus latihan pada program latihan , yaitu Siklus Mikro, Siklus Makro dan
QIvU1eE. 417 152 320 327 434 229 28 224 196

beban yang digunakan dalam setiap latihan disebut